Rabu, 14 Maret 2012

Kisah sedih seorang anak palestina


Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ...

Ahmed putraku...
Ummi tak tahu kenapa pagi ini kau bersiker
pergi ke pasar untuk belanja dapur kita
Dimana biasanya Ummi yang melakukannya
katamu,"Biar Ummi di rumah,
Ummi mengaji saja di kamar
Biar Ahmed yang pergi ke pasar
Sekali ini saja."
Kau sangat bersikeras ...Ahmed putraku
Ummi tak ada prasangka padamu
Lelaki kecilku yang dibanggakan Abimu juga aku

Lalu kau pun pergi membawa keping logam tersisa
Untuk ditukar dengan apa saja sekedar hidup hari ini
Ummi lalu kembali larut dalam ayat Quran tercinta kita...
Kemudian mendadak suara langit menggelegar...
Pesawat dari neraka datang lagi...
Diikuti dentuman keras terdengar...
Serasa dekat di telinga Ummi

Lalu tiba-tiba saja Ummi merasa khawatir denganmu...
Lalu bergegas keluar rumah seperti para tetangga
Ummi mencari tahu apa yang telah terjadi
Semua berlari ke arah pasar tempat kau pergi...
Ahmed putraku...

Lalu ummi melihatmu terkapar di jalan...
Diantara raga-raga tak bergerak lainnya
Kau sekarat disana...Tanganmu saja yang bergerak
Ahmed putraku...
Ummi spontan membopongmu mencari pertolongan.
Di mulutmu hanya ada suara...
Suara yang sangat kita kenal...
"Allah! Allah! Allah! Allah!"

Lirih Lemah...
Tapi menembus kuat hingga langit tertinggi
Dan Allah ternyata memberi cinta di pagi ini padamu
Juga pada Ummi lalu kubisikkan kata di telingamu,

"Putraku tersayang, Sampaikan pesan Ummi pada Abimu di syurga bahwa ummi akan lanjutkan perjuangan kalian .
Ummi akan teruskan perlawanan kalian.

Selamat jalan Ahmed anakku terkasih
Selamat jalan syahidku cintaku

Ternyata Allah telah memanggilmu pagi ini
Biarkan Ummi menangis terakhir kalinya
mengantarmu pergi ke taman kehidupan sebenarnya
dimana Abimu menunggu di pintu gerbangNya
Tunggu Ummi ya nak, tunggu
Kita kelak akan bersama lagi seperti dulu …

Laa ilaaha illallah Muhammadarrasuulullah
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun…"

(Sumber: http//irzapulungan.wordpress.com/2010/03/19/sampaikan-pesan-ummi-pada-abimu/

Sabtu, 10 Maret 2012

Membaca 1 ayat Al-Qur’an = Mendapat 10 pahala kebaikan, jika 30 juz =?

Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang paling utama dan dicintai Allah. Dalam hal ini para ulama sepakat, bahwa hukum membaca Al-Qur’an adalah wajib ‘ain. Maknanya, setiap individu yang mengaku dirinya muslim harus mampu baca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Kalau tidak, maka ia berdosa.
Karena bagaimana mungkin kita mengamalkan al-Qur’an tanpa mau membaca dan memahaminya.Beriman terhadap Al-Qur’an bukan sekedar percaya saja, namun mesti dibuktikan dengan implementasi yang nyata sebagai tuntutan dari iman tersebut yaitu membaca, memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Al-Qur’an merupakan pedoman, konsep, dan aturan hidup manusia. Dalam konteks hablum minallah, Al-Qur’an mengatur relasi hamba dengan khaliqnya. Hubungan vertikal ini dalam bahasa syariat disebut ibadah seperti shalat, puasa, zakat dan haji. Sedangkan dalam konteks hablum minan naas, Al-Qur’an menjelaskan tata cara pergaulan dan hubungan manusia dengan dirinya, manusia lain dan makhluk Allah lainnya. Hubungan horizontal ini dikenal dengan sebutan muamalah. Konkritnya, Al-Qur’an memberi petunjuk bagaimana mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Marilah kita hitung berapa kebaikan yang akan kita peroleh bila kita membaca Alquran setiap selesai shalat fardhu. Setiap halaman Alquran rata-rata terdiri atas 15 baris bacaan. Setiap baris bacaan rata-rata terdiri atas 35 huruf. Bila satu huruf dibalas dengan 10 pahala kebaikan dan bila membaca satu halaman Alquran; kita akan mendapat 5.250 pahala. Satu juz mendapat 105 ribu pahala. Bila satu bulan khatam, kita akan mendapat 3.150.000 pahala kebaikan.

Bila setiap selesai shalat lima waktu kita mencicil membaca Alquran minimal empat halaman-setara dengan enam menit-enam menit waktu yang kita sisihkan tersebut akan dibalas dengan 21 ribu pahala kebaikan. Subhanallah. Tentu saja ini balasan minimal dari Allah SWT. Dalam Alquran, disebutkan bahwa Allah SWT akan membalas setiap amal kebaikan tanpa batas sesuai dengan kehendak Allah SWT. Berapakah nilai satu ganjaran pahala di sisi Allah? Wallahu a'lam, tentu jauh lebih besar dari segala yang kita miliki di dunia.


Keutamaan membaca Al-Qur'an

Asy syahid Sayyid Quthub mengatakan dalam muqaddimah tafsirnya, “Hidup dalam naungan al-Qur’an adalah nikmat. Nikmat yang hanya diketahui oleh siapa yang telah merasakannya. Nikmat yang akan menambah usia, memberkahi dan menyucikannya.”
Sungguh banyak keutamaan dan keuntungan yang diperoleh bagi orang yang membaca al-Qur’an. Keuntungan tersebut tidak dimiliki oleh bacaan lainnya seperti surat kabar, majalah dan buku. Diantara keutamaan dan keuntungan orang yang membaca al-Qur’an yaitu;
Pertama: orang yang membaca Al-Qur’an akan mendapatkan syafaat (pertolongan) pada hari Kiamat nantinya berdasarkan sabda Rasulullah saw bersabda: ”Bacalah al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti memberi syafaat bagi orang yang membacanya.” (H. R. Muslim). Tentunya tidak hanya sekedar membaca, juga mengamalkannya. Namun demikian, tanpa membaca al-Qur’an maka tidak mungkin kita mengamalkannya. Selain Rasulllah saw, tidak seorangpun yang mampu memberikan pertolongan kepada seseorang pada hari hisab, kecuali al-Qur’an yang dibaca selama ia hidup di dunia.
Kedua, Rasulullah saw menegaskan bahwa orang yang terbaik di antara manusia adalah orang yang mau mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an, sesuai dengan sabdanya, ”Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan yang mengajarkannya” (H.R. Bukhari). Oleh karena itu, orang yang terbaik di dunia ini bukanlah orang yang punya memiliki harta yang melimpah, jabatan maupun pangkat yang tinggi. Namun, disisi Allah Swt orang terbaik itu adalah orang yang mau belajar al-Qur’an dan mengajarkan kepada orang lain.
Ketiga, orang yang pandai membaca Al-Qur’an akan disediakan tempat yang paling istimewa di surga bersama para malaikat yang suci. Sedangkan orang yang membaca terbata-bata (belum pandai), maka ia akan diberi dua pahala yaitu pahala mau belajar dan kesungguhan membaca, sesuai dengan sabda Rasulullah saw, ”Orang yang pandai membaca Al-Qur’an akan ditempatkan bersama kelompok para Malaikat yang mulia dan terpuji. Adapun orang yang terbata-bata dan sulit membacanya akan mendapat dua pahala.” (H.R Bukhari & Muslim).
Keempat, kejayaan suatu umat Islam itu dengan membaca al-Qur’an dan mengamalkannya. Namun sebaliknya, musibah yang menimpa umat ini disebabkan karena sikap acuh tak acuh kepada al-Qur’an dan meninggalkannya. Rasulullah saw bersabda: ”Sesungguhnya Allah Swt meninggikan (derajat) ummat manusia ini dengan Al-Qur’an dan membinasakannya pula dengan Al-Qur’an” (H.R Muslim). Inilah rahasia mengapa generasi awal umat Islam (generasi sahabat, tabi’in dan tabi’itabi’in) menjadi generasi terbaik umat ini sebagaimana dinyatakan oleh Rasul saw. Mengapa demikian?
Jawabannya adalah karena mereka mengamalkan al-Qur’an dan sunnah Rasul saw. Maka Islampun berjaya pada masa-masa mereka, sehingga tersebar keseluruh penjuru dunia. Namun, setelah generasi tersebut sampai saat ini umat Islam meninggalkan al-Qur’an sehingga umat Islam menjadi lemah dan hina karena dijajah oleh orang kafir, bahkan dizalimi dan dibunuh seenaknya oleh orang kafir akibat meninggalkan al-Qur’an.
Kelima, orang yang membaca dan mendengar Al-Qur’an akan mendapatkan sakinah, rahmah, doa malaikat dan pujian dari Allah. Nabi saw bersabda: ”Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah (al-Qur’an) dan mempelajarinya, melainkan ketenangan jiwa bagi mereka, mereka diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di hadapan para Malaikat yang ada di sisi-Nya.” (H.R Muslim).
Memang, membaca dan mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an menentramkan hati kita sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah Swt, ““...Ingatlah, hanya dengan zikir (mengingat) Allah hati menjadi tenang”. (Q.S Ar-Ra’d: 28). Al-Qur’an merupakan zikir yang paling afdhal (utama). Oleh karena itu, ketenangan tidaklah diperoleh dengan harta yang banyak, pangkat dan jabatan, namun diperoleh dengan sejauh mana interaksi kita dengan al-Qur’an.
Keenam, mendapat pahala yang berlipat ganda. Rasulullah Saw bersabda: ”Barangsiapa yang membaca satu huruf Kitabullah maka ia mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tapi alif itu satu huruf (H.R at-Tirmizi) Membaca “alif lam mim” saja kita mendapatkan pahala sebanyak 30 kebaikan, maka bagaimana dengan membaca sejumah ayat-ayat yang dalam satu halaman al-Qur’an? Bahkan berapa jumlah pahala yang kita peroleh bila kita mampu membaca 1 juz dengan jumlah huruf ribuan atau ratusan ribu? Tentu pahalanya sangat banyak, bahkan kita tidak sanggup menghitungnya.
Demikianlah berbagai keutamaan dan keuntungan bagi orang yang membaca dan mempelajari al-Qur’an pada bulan-bulan biasa. Maka, sangatlah rugi bagi orang-orang yang tidak mau membaca dan mempelajari al-Qur’an,karena mereka tidak akan mendapatkan kemudahan dalam hidupnya jika tidak membaca al-qur’an.

Senin, 05 Maret 2012

Dahsyatnya Puasa Senin Kamis

Assalamu'alaikum wr.wb.,
 Siapa sih yang tidak ingin awet muda, bebas penyakit, sekaligus selamat dunia akhirat ? Kalau kita ingin mendapatkan semua itu, cobalah berpuasa Senin-Kamis secara teratur.

Kebanyakan dari kita tentunya pernah mendengar puasa Senin Kamis sebagai puasa sunnah di dalam Islam. Namun, berapa yang benar-benar berusaha merutinkan puasa tersebut ?

Kalau hari itu kebetulan ada acara pengajian dan makan-makan, bukannya lebih enak makan-makan ketimbang puasa sunnah ? Kalau pagi itu kebetulan tidak sempat sahur, bukannya lebih nyaman absen puasa dulu ? Bagaimanapun, puasa Senin Kamis itu hanyalah 'sunnah' bukan ?

Tak banyak dari kita yang tahu benar hikmah puasa Senin Kamis dari segi spiritual, kesehatan dan keutamaannya di hadapan Allah. Karena itu, dalam rubrik tadzkirah IMSIS kali ini, ada baiknya kita mengupas hikmah puasa Senin Kamis supaya kita lebih semangat menjalaninya.

Alasan utama mengapa puasa Senin Kamis disunahkan dalam Islam ialah karena Rasulullah sering berpuasa di kedua hari tersebut.

Tapi, apa keutamaan Senin dan Kamis ?

Sehubungan dengan hal ini ada 2 hadis dari Rasulullah yg berkenaan dengan pemilihan hari Senin dan Kamis. 

Yang pertama, dalam Hadist Riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah mengatakan bahwa semua amal dibentangkan di hari Senin dan Kamis. Karena itu, sebagai orang beriman, sungguhlah baik bila pada saat malaikat melaporkan amalan kita itu kita tengah berpuasa.

Yang kedua, hari Senin Kamis adalah hari istimewa karena pada hari itulah Rasulullah dilahirkan, menjadi rasul dan mendapat wahyu (HR Muslim).

Jadi terlihat disini bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari istimewa dari sisi religius.

Dari sisi logika, bisa dilihat bahwa hari Senin dan Kamis membagi satu 'minggu' menjadi dua bagian yang hampir sama rata. Jadi  kentara sekali bahwa puasa Senin Kamis mempunyai fungsi maintenance atau pemeliharaan. Analoginya mungkin sama dengan pembagian waktu minum obat kala kita sakit. Tentu kita ingat, kala kita sakit, kita sering disuruh minum obat 2x sehari, yaitu 1x di pagi hari dan 1x di malam hari. Kalau dilihat, waktu2 dimana kita disuruh minum obat 2x tersebut membagi kurang lebih hari itu menjadi 3 bagian yang sama. Hal ini berlaku juga dengan Senin dan Kamis yang membagi satu minggu menjadi dua bagian.

Dengan berpuasa di hari Senin dan Kamis, secara tidak langsung kita melakukan maintenance untuk diri kita secara rutin baik dari segi spiritual maupun jasmani.

Lalu, apakah keutamaan puasa yang berkelanjutan seperti puasa Senin Kamis ini ?

Keutamaan yang pertama ialah karena puasa Senin Kamis melatih kita secara teratur untuk menghindarkan diri dari pekerjaan dosa. Kalau ada latihan efektif untuk 'anger management' atau latihan kesabaran, maka itulah puasa. Karena itu, cocoklah jika dikatakan bahwa puasa adalah zakat jiwa, dimana pada saat puasa, kita membuang perangai buruk. Sehingga sesudah puasa, emosi dan spiritual kita menjadi lebih bersih.

''Segala sesuatu itu ada zakatnya,sedang zakat jiwa itu adalah berpuasa. Dan puasa itu separo kesabaran''.(HR. Ibnu Majah).

Dengan menghilangnya perangai buruk kita, minimal seminggu dua kali, maka bisa juga dikatakan bahwa ''Puasa adalah benteng yg membentengi seseorang dari api neraka yg membara''.{HR.Ahmad dan Baihaqi}.

Keutamaan yang kedua ialah karena puasa Senin Kamis bisa meningkatkan amalan kita. Biasanya, seseorang yang kekenyangan dan keenakan cenderung malas beribadah. Puasa menjadikan kita lebih produktif dalam beribadah karena selain kita tidak lagi dalam posisi keenakan, orang yang berpuasa juga cenderung ingin beribadah ekstra.  Disamping itu, puasa bisa melembutkan hati. Ini karena dengan puasa, kita cenderung lebih berempati dengan orang-orang yang lebih tidak beruntung dibanding kita. Karena itu, puasa bisa menjadikan kita lebih dekat dengan Allah dan lebih bertakwa.

Tidaklah salah kalau dalam Quran disebutkan bahwa puasa diperintahkan pada kita dan orang2 sebelum kita supaya kita menjadi orang yang bertakwa (Al Baqarah 183).


Selain dari keuntungan dari segi emosional spiritual seperti yang dijelaskan diatas, puasa juga memiliki keutamaan dari segi kesehatan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat ini sudah ada banyak riset yang menyimpulkan bahwa puasa yang teratur itu baik untuk kesehatan.

Manfaat kesehatan dari puasa yang paling populer adalah puasa bisa dibilang sebagai cara ampuh untuk membatasi kalori yang masuk ke tubuh kita. Dalam Islam dan bidang kedokteran, dianjurkan untuk tidak makan berlebihan, karena makanan yang berlebih dan tidak sehat bisa menimbulkan penyakit. Lihat saja masyarakat di negara makmur yang mana makanan berlimpah. Selain tingkat obesitas tinggi, masyarakat negara-negara tersebut banyak yang mengidap diabetes dan jantung yang notabene sering dijuluki sebagai penyakit orang kaya.  Dengan puasa Senin Kamis, paling tidak, dalam dua kali seminggu, kita membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita.

Manfaat lain dari puasa ditinjau dari segi kesehatan yang juga banyak dipopulerkan adalah fungsi pembersihan dan penyembuhan. Dengan istirahatnya sistem
pencernaan kita selama puasa, maka memungkinkan sistem2 lain di tubuh kita untuk bekerja dengan lebih baik, misalnya sistem imunitas. Inilah sebabnya mengapa orang yang sakit atau binatang yang terluka suka menolak makan. Andaikata kita tidak sedang sakit pun, polisi imunitas bekerja keras saat kita puasa. Jika polisi-polisi ini mendeteksi hal-hal yang kira-kira nanti bisa membuat kita sakit atau hal-hal abnormal, seperti tumbuhnya kista atau tumor, maka pada hari kita puasa, mereka bisa memberantasnya.

Sistem detoksifikasi tubuh juga bekerja lebih lancar jika kita tidak menerima asupan lagi. Disini, mungkin kita bisa membayangkan sistem pembersihan tubuh kita seperti pegawai yang kewalahan mengerjakan tugasnya kalau tugas datang bertubi2. Akibatnya, fungsi pembersihan tubuh tidak terkerjakan dengan maksimal dan sangat mungkin luput mengeliminasi beberapa zat-zat yang kurang baik untuk tubuh kita. Dengan berhentinya asupan, maka tugas dari sistem pembersihan tubuh kita menjadi lebih manageable sehingga kinerjanya menjadi lebih maksimal.

Sistem peremajaan juga bekerja dengan maksimal saat kita puasa karena Allah mendesain tubuh kita untuk mengeluarkan hormon yang erat kaitannya dengan anti-aging kala kita puasa. Karena itu tidaklah mengherankan jika pada suatu eksperimen ditemukan bahwa cacing yang berpuasa bisa hidup 19 generasi lebih lama dibanding cacing yang tidak berpuasa. Kalau ada obat anti aging yang ampuh, itulah puasa. Bisa jadi puasa Senin Kamis secara teratur nantinya menjadikan kita awet muda dan bebas penyakit di hari tua.

Lalu bagaimana dengan orang yang sering mengeluhkan tidak bisa bekerja karena kelaparan dan lemas pada saat puasa seperti yg terlihat jelas di Indonesia dimana kinerja orang menjadi turun saat puasa? Jika hal ini terjadi,  bisa jadi kelaparan itu terjadi karena kita tidak bekerja dengan baik atau kurang konsentrasi. Yang jelas, puasa tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap otak dan daya pikir kita. Malahan, sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa puasa malah meningkatkan daya pikir kita.

Masih banyak lagi manfaat kesehatan dari puasa,misalnya puasa bisa  menghindari atau mengurangi diabetes dan penyakit vascular seperti jantung. Yang jelas, kala Sang Pencipta kita mewajibkan kita puasa minimum setahun sekali selama Ramadhan , Dia tahu bahwa puasa itu baik bagi kita. Bayangkan dahsyatnya puasa kala kita bisa merutinkannya seminggu dua kali seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Walaupun begitu, perlu diingat dan digarisbawahi bahwa semua amal tergantung niat. Jika niat puasa kita hanyalah dari segi kesehatan, maka itulah yang kita dapat. Namun kala niat puasa kita adalah dalam rangka meningkatkan kualitas spiritualitas kita dan mendekatkan diri pada Allah maka tidak hanya kita mendapat fisik yang prima, namun juga ridho Allah dan keselamatan dunia akhirat. Sebagai muslim, ridha Allah terletak di atas segala-galanya. Allah sangat menyukai orang yang berpuasa karena Allah, sehingga Allah menjanjikan gerbang khusus di surga bagi yang gemar berpuasa, yaitu Ar-Rayyan (H.R Muslim).

Maka dari itu, marilah kita galakkan dan rutinkan puasa-puasa sunnah seperti puasa Senin Kamis dalam rangka meraih ridha Allah dan salah satu cara untuk meraih jannahNya. Insya Allah dengan puasa yang rutin, kita tidak hanya mendapat balasan di akhirat nanti, tetapi kita juga mendapat keuntungan di dunia berupa kesehatan yang prima dan daya pikir yang jernih.

Penulis: Dian - Houston, April 2010.
Wassalamualaikum wr.wb

Kamis, 01 Maret 2012

Jenis Pipet dan Pemipetan

Ketika kita akan memindahkan suatu larutan ke dalam suatu wadah, baik itu gelas kimia, labu Erlenmeyer, labu takar, gelas ukur atau alat gelas kimia lainnya. Kita pasti membutuhkan sebuah alat yang bernama pipet. Pipet sendiri terbagi menjadi 3 macam:
·      Pipet tetes
·      Pipet Volum atau Pipet gondok atau Pipet seukuran
·      Pipet ukur
Dari ketiga jenis pipet diatas terdapat perbedaan dari segi sifat pemaikaian dan fungsinya. Pipet tetes digunakan untuk memindahkan sebuah cairan/larutan dengan skala kecil secara berkala. Pipet volum digunakan untuk memindahkan larutan dengan volum tertentu yaitu 10 mL, 25 mL, 50 mL, dan 100 mL. Dalam penggunaan pipet volum digunakan media pembantu untuk menyerap cairan/larutan dalam suatu wadah yaitu bola hisap. Bola hisap terbuat dari karet yang fungsinya untuk menyerap atau menyedot air agar bias masuk kedalam pipet volum. Sedangkan pipet volum digunakan untuk memindahkan suatu larutan dengan skala tinggi lebih dari 5 mL.
Cara Pemakaian:
A.         Pipet tetes
Cara pemaikan pada pipet tetes sangatlah mudah, pertama bagian bola karet yang terdapat diatas pipet dipencet lalu ditahan dan dimasukkan ke dalam cairan. Saat pipet dimasukkan ke dalam cairan bola karet yang dipencet di lepaskan dan angkat pipet dari cairan untuk dipindahkan ke wdah lain. Untuk memindahkan ke dalam wadah lain kita hanya perlu memencet kembali karet dibagian atas pipet secara perlahan disesuaikan dengan kebutuhan banyaknya tetesan.
B.         Pipet Volum
Sebelum menggunakan pipet volum kita harus pastikan bahwa kondisi pipet dalam keadaan kering dan bersih. Lalu sediakan bola hisap yang bagus dan pasangkan ke pipet bagian atas. Usahakan agar ujung pipet masuk kedalam bagian dalam bola hisap sehingga pipet ridak mudah lepas dari bola hisap. Untuk menyedot cairan kita harus memencet uruf A yang terdapt pada bola hisap sedangkan untuk mengeluarkan cairan kita tinggal memencet tombol E pada bola hisap. Dan ketika cairan sudah masuk kedalam pipet, cairan harus pas dengan garis batas cairan.
C.         Pipet ukur
Pipet ukur memiliki tingkat ketelitian lebih rendah deibandingkan pipet volum. PIpet ukur dapat digunakan untuk memindahkan larutan dengan volum dengan skala besar. Cara pemakaiannya pun sama dengan pipet seukuran yatiu dengan menggunakan bola hisap.

Text Widget